Ads 468x60px

Thursday, August 29, 2013

Euro merosot

(Vibiznews – FX) – Pada
pergerakan forex sesi Eropa siang
hari ini (Kamis, 29 Agustus 2013,
09:02:23 GMT), Euro secara umum
menunjukkan pergerakan turun
terhadap Dollar AS setelah dibuka
pada 1.3393 di awal perdagangan
(00.00 GMT), mata uang tersebut
telah turun sekitar -54 pips atau
sekitar -0.40 % dan pada saat berita
ini diturunkan nilai bergulir
terpantau berada pada 1.3339.
Sentimen negatif terhadap Euro
nampak menguat setelah Destatis
(kantor statistik Jerman)
melaporkan kepada publik bahwa
terjadi sinyal yang tidak terlalu
menyenangkan pada sektor tenaga
kerja di negara ini.
Perkembangan tersebut
ditunjukkan dengan adanya
penurunan pada indikator
fundamental German
Unemployment Change yang naik
7K dari nilai pada periode
sebelumnya yaitu -7K. Adanya
laporan yang kurang
menguntungkan tersebut
menunjukkan kinerja yang lebih
buruj dari estimasi sejumlah
ekonom, yang memperkirakan
hanya akan naik ke angka -5K.
Mata uang Euro terpantau bergerak
turun cukup tajam merespon
perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan analisis
fundamental forex harian kurs Euro
bahwa range normal pergerakan
Euro pada hari ini diperkirakan
akan memiliki level support pada
kisaran 1.3250 dan level resistance
pada kisaran 1.3422.

Thursday, August 1, 2013

Pernyataan Fed Mengecewakan Greenback

Monexnews - Dollar AS memperpanjang pelemahan versus Euro pasca Federal Reserve mempertahankan laju pembelian $85 milyar obligasi per bulan dan mengatakan bahwa lambatnya inflasi berpotensi menghambat ekspansi ekonomi. Fed menilai perekonomian masih membutuhkan dukungan meskipun terus menunjukkan pemulihan, yang memperkecil indikasi pengurangan stimulus dalam waktu dekat. Sebelumnya Greenback sempat terdongkrak oleh kenaikan angka pekerjaan di sektor swasta dan pertumbuhan ekonomi AS kuartal ke-2 yang melampaui ekspektasi. "Para pembuat kebijakan terlihat mulai memperhatikan inflasi yang berpotensi kian melambat, dan bisa mendatangkan resiko bagi perekonomian," kata Brian Kim, analis mata uang pada Royal Bank of Scotland Group Plc di Stamford, Connecticut. "Meskipun terdengar dovish, saya tidak berpikir statement tersebut akan merubah ekspektasi tapering." (vid) Lihat Sumber Berita: monexnews.com