Ads 468x60px

Wednesday, January 2, 2013

Peter Lynch

Peter Lynch - ‘Invest pada yang Anda pahami’
Peter Lynch adalah investor saham terkenal Amerika Serikat yang berangkat dari seorang analis. Ia bekerja untuk perusahaan investasi terkemuka Fidelity Investments, Inc. dan Fidelity Management & Research Company sejak tahun 1969. Lynch sempat menjabat berbagai posisi sebelum pensiun pada tahun 1990. Selama mengelola Fidelity Magellan Fund dari tahun 1977 hingga 1990, Lynch berhasil mengembangkan asset senilai USD 20 juta menjadi USD 14 milyard, termasuk hasil trading indeks S&P 500 dengan rata-rata return 29% per tahun. Selain itu Peter Lynch juga dikenal sebagai penulis buku best seller ‘One Up On Wall Street’ (1989) dan ‘Beating The Street’ (1993) yang dianggap sebagai buku wajib bagi para investor saham.


                                                  


Peter Lynch lahir di Massachusetts, AS, pada tahun 1944. Setelah memperoleh gelar Master of Business Administration dari Wharton School at the University of Pennsylvania pada tahun 1968, Lynch bekerja untuk Fidelity Investments, Inc. sebagai analis investasi. Pada tahun 1974 hingga 1977 ia sempat menjabat sebagai direktur riset pada Fidelity Management & Research Company sebelum dipercaya sebagai fund manager Fidelity Magellan Fund hingga pensiun tahun 1990. Karena reputasi dan prestasinya, pada tahun 2007 Lynch diangkat sebagai vice chairman dari Fidelity's investment adviser, Fidelity Management & Research Co

Dalam bukunya ‘Beating The Street’ Lynch mengungkap dari portofolio investasi pribadinya, ia banyak memperoleh keuntungan dari saham-saham Fannie Mae, Ford, Philip Morris, MCI, Volvo, General Electric, General Public Utilities, Student Loan Marketing, Kemper, dan Lowe's. Jason Zweig dalam bukunya ‘The Intelligent Investor’ (update 2003) menganggap Peter Lynch sebagai investor legendaris.

Lynch dikenal mempunyai filosofi ‘invest pada yang Anda pahami’ (invest in what you know). Menurutnya kebanyakan orang memiliki pengetahuan yang spesifik pada bidang tertentu, atau memahami dengan baik profesi atau keahliannya. Jika mereka terjun ke pasar saham sebagai investor individu, sebaiknya mereka memilih saham-saham yang berhubungan dengan profesi atau pekerjaannya sehingga tahu benar saham tersebut sudah terlalu mahal (overvalued) atau masih terlalu murah (undervalued). "Pilih saham-saham undervalued yang bagus. Sediakan waktu untuk survey dan belajar. Jangan asal masuk sebelum Anda paham benar. Invest in what you know." katanya.

Ia sendiri tidak ahli dalam banyak bidang, namun ia selalu melakukan survey dan analisa fundamental pada perusahaan yang sahamnya sedang diincar dengan pendekatan bottom-up. "Sebelum Anda masuk, Anda harus bisa menjelaskan dengan logis kenapa Anda memilih saham yang ini, kenapa bukan yang itu. Anda harus bisa menjabarkan dengan detail. Jika Anda ragu, hasil investasi Anda akan meragukan juga." jelasnya. Lynch selalu menahan saham yang dibelinya untuk jangka menengah atau jangka panjang, ia tidak pernah trading untuk jangka pendek.

Apa nasehatnya bagi investor atau trader pemula? "Di pasar manapun Anda hendak masuk, Anda sebaiknya memahami benar karakteristik instrumen investasi tersebut. Jangan coba menebak-nebak. Jika perlu lakukan riset. Investasi adalah pekerjaan serius. Jika Anda investor atau trader saham, tiap lembar saham yang Anda beli itu bukan kupon lotere, tetapi bagian dari kepemilikan bisnis Anda." kata Peter Lynch.


Sumber : www.investopedia.com
                 en.wikipedia.org