Ads 468x60px

Tuesday, August 28, 2007

Apa itu News Trading ?

Apa itu News Trading ?

Setiap bulannya, kurang lebih ada 350 berita ekonomi (Economic News) dan statement (Speech) penting dari Pemerintah United Kingdom (Inggris), United State/US (Amerika), Canada, Australia, New Zealand, Zona Eropa, Japan (Jepang) dan Germany (Jerman).

Dalam suatu kondisi TERTENTU, kurang lebih ada 54 berita ekonomi dan statement dari negara-negara tersebut yang dapat menggerakkan pairs(pasangan mata uang) dari 30 pips hingga 120 pips dalam waktu 1 jam setelah berita atau statement itu di release. Seorang News Trader mengamati masing-masing berita atau statement tersebut tiap bulannya.

Setidaknya dalam satu bulan, kurang lebih ada 20-25 berita atau statement yang memungkinkan bagi News Trader untuk melakukan sebuah atau beberapa trade selama 1 jam setelah News direlease.

Sebuah News yang memenuhi syarat trigger/filter tertentu dari seorang News Trader dapat menghasilkan 10-50 pips dari trade yang dilakukan.

.:: Jadi, apa sebenarnya News Trading itu ?

Satu hal yang pasti, yaitu bahwa hanya ada satu hal yang dapat mempengaruhi pasar mata uang, yaitu Supply and Demand (Permintaan dan Penawaran).
Ketika sebuah institusi yang memiliki Poundsterling dalam JUMLAH BESAR hendak menukarkannya ke Dollar Amerika, maka mereka harus menjual Poundsterling dan membeli Dollar yang pada akhirnya menciptakan Permintaan/Demand yang lebih besar bagi Dollar sehingga pairs GBP/USD menurun dan sebaliknya.

Ada institusi yang melakukan spekulasi perdagangan mata uang dengan tujuan mencari profit dan ada juga institusi yang melakukan perdagangan mata uang dengan tujuan yang bukan spekulasi.

Nah,tujuan kita sebagai forex trader adalah mengikuti arus uang dari institusi yang melakukan spekulasi tersebut yaitu karena hanya arus uang dari institusi tersebutlah yang dapat dengan mudah diprediksi.

Kenaikan nilai mata uang biasanya mengikuti suku bunga (interest rate) yang lebih tinggi. Jadi bila sebuah negara menaikkan suku bunga nya maka nilai mata uang negara tersebut akan naik dibanding nilai mata uang lain. Namun perlu diingat, bahwa ketika kita berhadapan dengan hal-hal yang berhubungan dengan spekulasi, maka siapapun yang dapat lebih cepat mengenali kesempatan spekulasi tersebut maka dialah yang akan dapat meraih keuntungan lebih banyak. Sehingga, ketika sebuah negara mengumumkan sebuah kenaikan suku bunga dan hal ini sudah di prediksi sebelumnya oleh khalayak, maka nilai mata uang negara tersebut tidak akan terpengaruh dan tidak ada kesempatan bagi kita untuk melakukan trading karena harga nya sudah ter set sebelum pengumuman dilakukan. NAMUN apa jadinya bila hasil pengumuman nilai suku bunga tersebut ternyata jauh daripada nilai yang diperkirakan oleh khalayak? Yang pasti, nilai mata uang negara tersebut akan sangat terpengaruh dan memungkinkan bagi trader yang memiliki akses tercepat ke informasi mengenai nilai suku bunga mata uang tersebut untuk meraih keuntungan yang lebih besar melebihi trader yang memiliki akses lebih lambat ke informasi tersebut.

Lalu apakah hanya berita mengenai Interest Rate saja yang dapat kita perhatikan? Bukankah, seperti sebelumnya disebutkan, bahwa banyak berita ekonomi yang muncul tiap bulannya?

Memang benar ada banyak berita ekonomi yang direlease tiap bulannya, namun ujung-ujungnya tetap saja nantinya ada hubungannya dengan interest rate.
Gampangnya sebagai berikut. Ketika ekonomi sebuah negara berkembang dengan sangat baik, dimana penduduknya memiliki pendapatan tinggi dan memiliki tingkat belanja yang tinggi dan juga bahwa pada kenyataannya bahwa sebuah negara memiliki kemampuan yang TAK TERBATAS untuk mencetak uang demi memenuhi penghasilan penduduknya yang terus meningkat, maka ketika uang yang dicetak terlalu berlebihan, sedangkan resource (tanah, minyak, emas dll) dari sebuah negara PASTILAH terbatas, maka akan terjadi penurunan nilai mata uang atau disebut INFLASI.

INFLASI sangat buruk bagi sebuah negara. Karena ketika inflasi terjadi maka orang-orang tidak percaya lagi dengan mata uang negara tersebut yang mana dapat menyebabkan kekacauan dan depresi.

Sehingga ketika sebuah negara bermaksud memerangi inflasi maka negara tersebut akan menaikkan interest rate (suku bunga) dengan harapan siapapun yang bermaksud untuk meminjam uang, untuk melakukan usaha atau bisnis, akan pikir2 dulu karena akan dikenai bunga tinggi. Ketika tingkat suku bunga tinggi maka hanya sebagian orang yang mampu memperdagangkan barang-barang, jasa, rumah dll. Juga pendapatan perusahaan-perusahaan akan menurun karena orang-orang tidak lagi mampu dengan mudahnya berbelanja. Perusahan-perusahaan mulai memecati pegawainya untuk mengurangi pengeluaran perusahaan sehingga pengangguran meningkat yang pada akhirnya akan meredam pertumbuhan ekonomi hingga pada titik tertentu dan ketika pemerintah sudah merasa bahwa perkembangan ekonomi sudah cukup teredam maka kemudian pemerintah akan menurunkan interest rate untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi lagi.
Demikian siklus tersebut terus dijaga oleh pemerintahan sebuah negara.

Jadi yang perlu diingat adalah nilai mata uang sebuah negara akan meningkat ketika interest rate naik, sehingga inflasi yang tinggi biasanya sangat menguntungkan bagi Forex Trader, karena inflasi tinggi biasanya selalu diikuti oleh naiknya interest rate berkelanjutan.

Baik, sekarang coba kita lihat sebuah indikator inflasi yaitu Consumer Price Index (CPI) yang mana indicator ini mengukur seberapa besar konsumen mampu membayar untuk sebuah paket barang dan jasa yang telah ditentukan. Jika CPI tinggi atau meningkat artinya inflasi juga tinggi dan negara memiliki alasan untuk menaikkan interest rate. BIla interest rate naik maka mata uang akan menguat sehingga kita sebagai trader melakukan BUY mata uang negara tersebut.

Lalu kita coba lihat indikator ekonomi lainnya yaitu GDP, jika nilainya kecil artinya produksi dari sebuah negara sedang kecil dan ekonomi negara sedang menurun. Biasanya kemudian negara akan melakukan langkah ke depan yaitu mulai menurunkan interest rate agar perekonomian berkembang, dan bila sebuah negara menurunkan interest rate maka akan buruk bagi mata uang negara tersebut, jadi kita SELL mata uang negara tersebut berdasarkan nilai GDP yang direlease.

Dengan melihat dua contoh indikator ekonomi diatas, yang mana sangat berhubungan dengan nilai mata uang, sudah pasti detik-detik pengumuman nilainya sangat ditunggu-tunggu oleh para News Trader dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan trading.

.:: Lalu ketika sebuah angka mengenai indikator ekonomi muncul atau direlease, sebetulnya angka seperti apa yang dianggap baik dan angka seperti apa yang dianggap buruk bagi sebuah mata uang?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang penting yaitu :
1. Ekspektasi / harapan para ekonomis.
2. Angka-angka yang muncul sebelumnya untuk indikator yang sama. Sebagai contoh bila selama 5 kali release terakhir angka CPI terus meningkat dan kemudian saat ini mengalami penurunan, maka hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi mata uang.
3. Kondisi dan situasi terkini dari negara-negara yang berhubungan dengan sebuah pair. INGAT bahwa sebuah pair selalu berhubungan dengan setidaknya 2 negara, misalnya untuk pair GBP/USD maka kita perlu memperhatikan kondisi dan situasi dari negara Inggris/United Kingdom dan Amerika/United State. Ketika ekonomi US sedang booming dan ekonomi UK lagi down yang hasilnya pair GBP/USD sedang menurun tajam (bearish trend), sebuah report positif mengenai ekonomi UK tidak akan memiliki pengaruh sebesar bila saat ekonomi US memburuk.
4. Posisi harga terkini dari pair. Apakah masih ada ruang untuk arah naik maupun arah turun bagi pair tersebut? Apakah nilai saat itu adalah merupakan angka tertinggi/terendah dari 1-3 tahun terkahir? Apakah saat ini dollar atau poundsterling harganya terlalu tinggi atau rendah saat ini?
Jadi, ketika sebuah angka di release dan biasanya bisa menggerakkan pair hingga 70 pips, tapi ternyata pada saat tersebut harga terletak 25 pips saja dari high/low, pergerakannya akan sangatlah berbeda. Akan ada point dimana sebuah mata uang dihargai terlalu tinggi sehingga seberapapun baik/buruk sebuah report indikator ekonomi tak seorangpun akan membeli mata uang tersebut untuk harga yang terlalu tinggi.

Jadi sebelum melakukan sebuah news trading, seorang news trader merangkum semua hal diatas untuk menciptakan sebuah trading plan.

Berikut adalah contoh sebuah trading plan :

MIsalnya : US Unemployment report diharapkan muncul dengan nilai 100K, maka dengan menyatukan semua informasi mengenai situasi dan kondisi ekonomi US dan dengan menilik nilai Unemployment rate yang muncul di beberapa bulan yang lalu maka kita tetapkan trading plan sebagai berikut :

BILA nilai yang muncul adalah 120K maka akan kita akan ambil posisi BUY GBP/USD karena kenaikan Unemployment akan memperlemah USD.

dan

BILA nilai yang muncul adalah 80K maka akan kita akan ambil posisi SELL GBP/USD karena penurunan Unemployment akan memperkuat USD.

dan

BILA nilai yang muncul ada diantara 80K-120K maka kita tidak akan ambil posisi apapun.


OK, setelah kita menentukan trigger-trigger dari trading plan kita, maka tantangan kita selanjutnya adalah BAGAIMANA MENDAPATKAN INFORMASI mengenai nilai aktual dari sebuah report LEBIH CEPAT dari trader lain sehingga sebelum lonjakan harga (spike) terjadi kita telah MASUK TERLEBIH DAHULU pada sebuah posisi trading.

Untuk itu perlu bagi kita untuk mengetahui bagaimana mekanisme dari penyebaran informasi mengenai report yang direlease.
Angka-angka yang hendak direlease oleh pemerintahan sebuah negara pertama-tama akan diberikan ke perusahaan Berita (News Company / Feeder). Kemudian pada waktu yang telah ditentukan, News Company tersebut di perbolehkan untuk merelease angka angka tersebut ke seluruh dunia. Dan kemudian yang terjadi adalah semua trader di seluruh dunia berlomba-lomba untuk memperolehnya terlebih dahulu. Ada banyak pilihan untuk dapat memperoleh angka-angka tersebut. Anda bisa memperolehnya dikemudian harinya di surat kabar ekonomi. Atau anda juga bisa memperolehnya dari broker anda beberapa detik atau menit setelah news direlease. Bisa juga anda berlangganan Bloomberg TV Channel dan mendapatkan angka-angka yang direlease beberapa detik setelah angka direlease.

Lalu mungkin anda sekarang bertanya-tanya. Jadi sebenarnya siapa penyedia layanan berita (News Feeder) tercepat yang mampu menghadirkan angka-angka tersebut langsung di monitor komputer kita?

Berikut adalah daftar News Feeder terbaik saat ini:

Bloomberg.com
Ini adalah Kombinasi Ferrari plus Roll Royce nya para Real NEWS Trader, kecepatannya bisa 1-2 detik setelah NEWS di Release.
Biaya bulanan untuk memakai service VOice dan text mereka minimal adalah $1750 (17jt an / bulan WOWW!! ).
Dan mereka cover NEWS dari seluruh belahan dunia. Dan layaknya Radio, mereka broadcast analisa dari para ekonom dan banyak talkshow yang di siarkan.

Reuters.com
Kalo ini Mercedes nya NEWS Trader, speed 1-3 detik setelah NEWS RELEASED. Biaya : $750-$1750/month untuk service Voice dan text. Harganya tergantung dari lokasi negara dan option yang diambil.
Sama dengan Bloomberg, mereka cover semua NEWS dunia dan juga ada Radio nya.

TradeTheNews.com (TTN)
Naahh..kalo ini versi murahnya News Feeder, 1-2 detik lebih lambat dari 2 service diatas, TAPI murah banget brooww cuman $180/bulan untuk Voice dan text servicenya. Kalo hanya pakai text service saja, kita cuman bayar $40 per bulan.
Murah sekali khan. Emang sih text service mereka lebih lambat 3-4 detik dibanding voice mereka. Tapi buat anda yang baru mau coba-coba jadi news trader, service mereka ok banget untuk harga semurah itu.
Dijamin kalo anda bisa memperoleh keuntungan dengan menggunakan service mereka, bakal lebih untung lagi kalo anda pake reuters atau Bloomberg. Jadi TTN ok banget untuk coba-coba. Saya sendiri pertama awalnya memakai service voice mereka, tapi karena kita ada di Belahan dunia yang lain dari
mereka, kadang kalo Internet kita ngga kenceng, voicenya kurang kedengeran. Jadi akhirnya sekarang ini saya putuskan hanya menggunakan text service mereka. Meski demikian saya masih tetap bisa memperoleh keuntungan lumayan :D
Nanti kalo modal dah banyak saya pindah ke Reuters dulu kali yaah hehehe
BTW, TTN offer 7 days free trial lho, kenapa ga coba aja dulu.

Ini adalah contoh tampilan dari software TradeTheNews :



NewsStrike.com
Mau yang gratisan ? Silakan pake NewsStrike.com. Mereka HANYA memiliki Voice service dan HANYA NEWS USA SAJA. Speednya kurang lebih sama dengan TTN. Bisa buat coba-coba untuk Trade News di US session. Kita tinggal download dan install software mereka ke PC kita.


Lalu mungkin kemudian anda memiliki pertanyaan lagi :

.:: Apakah kita benar-benar perlu memperoleh angka-angka tersebut sedemikian cepatnya ?

Bukankan pasar dapat menunggu ? Sekarang mari kita coba lihat efek dari direlease nya sebuah angka indikator ekonomi yang bernama GDP di chart 1 menitan (M1) berikut :

Pada 27 Oktober 2006 pukul 8.30AM New York Time / 7.30 Malam WIB akan di release sebuah berita di USA yaitu "Nilai Q3 GDP"

Nilai Q3 GDP Terdahulu (Previous) adalah : 2.6%
Nilai Q3 GDP yang diharapkan (FORECAST / EXPECTED) oleh para ekonom pada saat News hendak keluar adalah : 2.0% - 2.3%

Dan ternyata nilai akhir (ACTUAL) Q3 GDP yang muncul pada NEWS tersebut adalah 1.6%

Dan lihat reaksi pasar pada Chart 1 menitan (M1) berikut :

Platform yang saya gunakan adalah MetaTrader4 dari broker Real Trader dengan GMT+1


Bisa kita lihat efek dari US NEWS yang membuat USD MELEMAH terhadap GBP.
Hanya dalam 1 menit setelah NEWS EVENT harga bergerak 25 pips, menit ke-2 harga bergerak lebih jauh 10 pips dan menit ke-3 harga bergerak 15 pips lebih jauh lagi dst.
Total pergerakan setelah sempat Retracing pada menit 7-24 akhirnya mencapai pergerakan hingga 90 pips.

Dari informasi yang kita dapat di chart diatas, dapat kita simpulkan bahwa pasar bereaksi sangat cepat terhadap News release. HANYA DALAM 1 DETIK!! Sekali lagi saya katakan bahwa hanya dalam 1 detik maka spike akan terjadi setelah news direlease.

Jadi NEWS Feeder yang cepat adalah kebutuhan mutlak bagi News Trader.

Ok, setelah kita berlangganan News Feeder tercepat dan memiliki trigger yang akurat bagi trading plan kita, apakah kita pasti akan sukses melakukan News Trading?

Masih ada satu hal lagi yang perlu kita pertimbangkan yaitu : BROKER yang kita gunakan.

Di pasar manapun, termasuk pasar mata uang, supply and demand pastilah berjalan seimbang.
Posisi SELL yang kita lakukan hanya dapat terjadi jika ada BUY disisi yang lain. Begitu juga dengan posisi BUY yang kita lakukan maka di sisi yang lain pasti ada trader lain yang melakukan posisi SELL.

Lalu apa terjadi saat sebuah angka indikator ekonomi penting di release? Kita anggap saja misalnya pada sebuah release news didapati angka CPI meningkat tajam dan akibatnya hanya dalam 1 detik permintaan akan Dollar meningkat tajam dimana rasio BUY:SELL bisa terjadi kesenjangan hingga 80%:20%.

Dan adalah tugas dari bankir untuk memastikan rasio buy sell 50%:50% tercapai di pasar, salah satu caranya adalah dengan cara menaikkan harga Dollar sedemikian tinggi sehingga kurang menarik lagi bagi Trader untuk melakukan Buy dan menarik trader lain agar melakukan sell pada saat angka direlease.

Nah, berbeda dengan bankir, seorang broker bertugas meneruskan order kita ke bank dan memastikan bahwa order kita diproses.
Broker biasanya mengambil keuntungan dari spread buy-sell (selisih jual beli) mata uang dan juga komisi setiap order yang kita lakukan. Nah, namanya juga broker alias bandar, sama halnya dengan bandar togel pinggiran jalan, ada order yang langsung di teruskan ke bandar gede, dalam hal ini adalah bank, tapi ada juga order yang ditalangin sendiri alias order tidak diteruskan langsung ke bank tapi dipegang sendiri dengan harapan trader nya loss sehingga broker akan memperoleh keuntungan langsung. Namun tidak semua broker berterus terang mengenai hal itu. Biasanya broker yang melakukan hal tersebut adalah broker yang menawarkan fixed spread(spread yang tidak pernah berubah), tapi hal tersebut tidak dapat menjadi patokan. Baiklah agar tidak terlalu luas bahasannya kita kembali ke topik mengapa broker akan sangat mempengaruhi trading style dari seorang News Trader.

Broker bukanlah orang bodoh, sama hal nya dengan perusahaan lain, broker berorientasi pada keuntungan. Dan dia tahu bahwa News Trading sangatlah menguntungkan bagi seorang Trader tapi akan sangat merugikan bagi broker. Apalagi jika broker menawarkan fixed spread. Fixed spread hanya akan baik bagi broker saat rasio buy sell pasar 50%:50%. Sedangkan kita ketahui bahwa saat News direlease rasio buy sell nya sudah tidak demikian lagi, dimana terjadi ketimpangan besar antara supply and demand.

Jadi News Release Time adalah waktu yang dibenci oleh broker. Untuk itu mereka perlu mengakalinya agar tetap untung yaitu dengan berperilaku khusus saat News di release. Berikut adalah contoh perilaku khusus dari beberapa broker saat news direlease :

Oanda.com - Order SELALU diproses tapi spread pasti selalu naik antara 10-15 pips. Ini broker yang baik. Bila anda memiliki news feeder sekelas Bloomberg atau Reuters yang memungkinkan anda masuk pada posisi sebelum initial spike, maka broker ini sangat direkomendasi.

Mbtrading.com - Ini adalah satu-satunya broker yang ber-reputasi selalu menyampaikan order ke bank(tidak nalangin). Yang jadi masalah, meskipun order selalu terproses, namun karena proses natural dari pasar saat merespon news release, maka begitu kita klik BUY pada angka 1.9000 dan ternyata disisi dunia yang lain tidak ada yang melikuidasi dengan melakukan sell, maka order kita baru akan terposisi saat ada yang melikuidasi dan itu bisa saja tepat pada posisi angka 1.9000 atau justru 1.9030 yang membuat kita merugi -30 pips pada awal posisi dan kita tidak bisa melakukan apa-apa bila hal tersebut terjadi. Kelebihan broker ini adalah spreadnya yang sangat rendah saat pasar normal, bahkan bisa mencapai angka 0.

HotspotFX.com - Sama dengan Mbtrading, hanya saja bila tidak ada yang melikuidasi order kita maka order akan langsung tidak diproses dan didrop. Jadi anda akan masuk pada posisi yang tepat atau tidak sama sekali.

Realtrade.lv - Broker ini saya gunakan. Spread nya fixed. Tapi seringkali requote saat news direlease. Dan sepertinya platform mereka tidak menunjukkan angka sebenarnya. Seringkali saat order diproses ada slippage yang terjadi. Saya pribadi pernah mengalami slippage hingga 5 pips. Meski demikian saya sangat menyenangi platform mereka yang menggunakan MetaTrader4.
Koneksi Internetnya sangat ringan dan juga memungkinkan kita menggunakan script-script untuk melakukan trading.

Marketiva.com - Broker ini juga saya gunakan. Saat News Release maka Spread akan naik tajam, untuk pair GBP/USD pernah saya lihat spread mencapai 10 pips. Ditambah server busy error message sehingga order kebanyakan tidak terproses.

Jadi intinya, kenali perilaku Broker anda saat news Release. Anda perlu mengantisipasinya karena hal ini akan sangat mempengaruhi trading style anda dalam meraih keuntungan.

.:: Jadi, apakah Analisa Teknikal tidak diperlukan saat News Trading ?

ApabIla sebelumnya anda mengenal analisa teknikal, maka news trading anda akan semakin baik.

Mengetahui Pivot, Resistants dan Supports harian untuk merencanakan Trading Plan, sangat perlu dilakukan.

Mengetahui formasi-formasi Candlestick juga dapat membantu kita saat melakukan News Trading.

Dan lagi perlu diingat bahwa, komunitas Teknikal Trader sangatlah besar. Seorang trader pemula pasti pada awalnya melakukan analisa teknikal. Kenapa? Karena banyak trader pemula tersebut yang pada awalnya tidak memiliki background ekonomi. Bisa jadi tadinya dia orang IT, Hukum atau Psikolog yang kemudian mengenal dan tertarik melakukan trading Forex setelah dikenalkan oleh rekan atau koleganya. Sudah pasti mereka tidak tertarik untuk mempelajari Fundamental Forex yang diangan mereka pasti dirasa ruwet.

Dan lagi technical trader tidak membutuhkan modal sebesar News Trader yang harus berlangganan News Service.

Bahkan kebanyakan trader kita yang bekerja di broker lokal terkenal Indonesia, meskipun memiliki akses ke Routers gratis, masih aja tetep pakai Teknikal untuk memberi advice ke client.

Karena itu, mengingat besarnya komunitas Teknikal Trader, sudah pasti mereka juga memiliki andil besar di pasar. Bayangkan jika mereka memiliki indikator yang sama :) Sudah pasti efeknya luar biasa ke pasar.

Mungkin bagi anda chartist sejati kurang setuju dengan tulisan saya ini. Saya tidak akan mencoba mendebat anda. Pada dasarnya saya tidak bilang bahwa Teknikal lebih baik atau lebih buruk daripada fundamental. Tapi bagi saya "Fundamental is a must and technical will make everything much better".

Pastikan anda melakukan cek Forex Calendar tiap harinya. Calendar favorite saya adalah www.ForexFactory.com . Dan pastikan anda mengamati pasar setial kali News penting direlease. Baru anda bisa meyakinkan diri anda bahwa News Trading adalah salah satu sure way to success di Forex Trading.

Sukses selalu untuk anda !!

*Sebagian dari artikel ini diterjemahkan dari www.ForexDiamonds.com atas sepengetahuan owner nya, Felix Homogratus (Dmitri) yang juga merupakan owner dari SecretForexSociety.Com, ForexBastards.com"

0 comments: