Seorang Soros akan selalu dikenang oleh sebagian orang atas jasa-jasanya dengan mendirikan yayasan dan salah satu sumbangan paling besar di dunia. Oleh karena itu tidak salah jika Soros memang dianggap seorang pahlawan yang dermawan. Namun dibalik dari kehebatannya ini, ia juga banyak dikritik karena pekerjaannya. Bagaimana kisahnya? Yuk kita bahas di bawah ini.
George Soros adalah seorang kapitalis radikal, pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham, dan aktivis politik yang berkebangsaan Amerika Serikat. George Soros adalah seorang Yahudi dan pernah dipenjarakan sewaktu saat Perang Dunia I. George Soros (Shorosh) dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1930 di Budapest, Hungaria. Perusahaan-perusahaannya di Indonesia antara lain PT Bumi Resources Tbk dan perkebunan sawit di Aceh. George Soros adalah seorang keturunan etnis Yahudi.
Pada tahun 1956, ia berimigrasi ke Amerika Serikat. Bekerja sebagai trader dan analis sampai tahun 1963. Selama periode ini, Soros mempelajari filosofi Karl Popper dan mengembangkan "theory of reflexivity", sebuah ide pencarian untuk menjelaskan hubungan antara pemikiran dengan realitas, yang digunakan sebagai dasar untuk memprediksi meletusnya gelembung ekonomi (economic bubbles). Kemudian dia mulai mengaplikasikan teorinya untuk kegiatan investasi. Pada tahun 1973, ia mendirikan sebuah perusahaan investasi yang dikemudian hari dikenal dengan nama Quantum Fund.
Kemampuan Soros untuk memprediksi pecahnya economic bubbles merupakan modal utama untuk mengeruk kekayaan. Ia akan melakukan investasi di wilayah yang ekonominya sedang berkembang. Ketika perkembangan itu sudah mulai tidak wajar alias anomali, maka ia segera menarik dana investasinya sebelum perkembangan ekonomi tersebut pecah.
Sehingga wajar jika Soros sering dituduh sebagai penyebab krisis. Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah bahwa Soros mengetahui akan adanya krisis dan ia telah melakukan antisipasi sebelumnya. Jadi, meskipun George Soros tidak melakukan apa-apa, tetap saja krisis itu terjadi karena emang ‘sudah takdirnya’.
Di Asia, George Soros dituduh oleh Mahathir Muhammad sebagai penyebab krisis ekonomi Asia. Menurut Mahathir, beberapa negara yang paling terkena dampaknya adalah Korea Selatan, Malaysia, Indonesia, dan Thailand, yang menyebabkan mata uang negara tersebut menjadi rendah bahkan sampai sekarang ini terasa efeknya. Hong Kong, Malaysia, dan Filipina juga terpengaruh. Mahathir Muhammad juga mengungkit-ungkit garis keturunan Soros sebagai seorang Yahudi dan membawa sentimen anti semitisme. Tuduhan ini meninggalkan citra negatif bagi orang Indonesia awam.
Di Inggris, George Soros memang terkenal akan tindakannya mengguncang Bank Inggris, yang terkenal akan peristiwa "Hari Rabu Hitam" pada tahun 1992. Ya, beliau melakukannya. Dengan segelontor uang yang sebesar 8,5 milyar dollar AS dan akhirnya mampu membombandir ekonomi keuangan. Dia dimasukan majalah Forbes sebagai orang terkaya ke 80 didunia.
Ketua FED (Federal Reserve Department) yang pertama, Paul Volcker, pada tahun 2003 menulis sebuah kata pengantar dalam buku karangan Soros yang berjudul The Alchemy (yang diartikan sebagai filosofi dan disiplin spiritual ) of Finance demikian:
"George Soros telah berhasil membuat dirinya sebagai spekulan sukses terbesar didunia, dimana dia juga berhasil mendapatkan banyak uang dari investasinya tersebut. Bagian terbesar dari kesuksesannya itu membuat masyarakat dunia menjadi sadar untuk "membuka mata" terhadap dunia perdagangan dan juga yang lebih penting yaitu bersedia menerima ide-ide baru dari segala pemikiran dan kebiasaan dalam berinvestasi yang terus berkembang dengan pesat."
Sumber:
http://biografi.rumus.web.id
http://id.wikipedia.org
http://ekonomi.kompasiana.com