Ads 468x60px

Thursday, January 3, 2013

Kisah Perjalanan Wall Street

Wall Street adalah sebuah nama jalan di pinggiran kota Manhattan, New York. Jalan ini membujur mulai dari timur, yaitu Broadway, menuruni lembah ke arah South Street di East River, kemudian melewati pusat historis dari distrik keuangan Amerika yaitu Manhattan.

Wall Street merupakan gedung permanen pertama dari New York Stock Exchange, dan sepanjang waktu Wall Street menjadi nama dari geografi sekitarnya. Wall Street juga merupakan suatu istilah yang digunakan bagi "kepentingan finansial yang berpengaruh" di Amerika.



Runtuhnya Wall Street pada tahun 1929, juga dikenal dengan sebutan Keruntuhan '29, atau dalam bahasa Inggris "The Wall Street Crash of 1929", adalah peristiwa jatuhnya bursa saham di Amerika Serikat, yang menandai dimulainya sebuah era yang disebut Depresi Besar. Keruntuhan ini merupakan salah satu peristiwa kehancuran bursa yang paling besar dalam sejarah Amerika.

Peristiwa kehancuran bursa tersebut juga dikenal dalam beberapa tahapan, yang kemudian dijuluki Black Thursday (Kamis Hitam). Hal ini karena peristiwa tesebut erupakan awal terjadinya keruntuhan pada bursa. Amerika juga mengenal Black Tuesday (Selasa Hitam), yaitu saat kehancuran terjadi yang membuat panik hingga lima hari setelahnya.

Begitu kelam masa itu hingga Richard M. Salsman, seorang dosen sekaligus ekonom, berpendapat, "Siapapun yang membeli saham pada pertengahan tahun 1929 dan menyimpannya maka ia akan melewati masa tuanya tanpa pernah melihat harga sahamnya kembali pada harga sewaktu saham tersebut dibelinya."
Dibangun pada tahun 1914, Wall Street dikenal sebagai "Kantor pusat JP Morgan" dan selama beberapa dekade kantor pusat bank tersebut menjadi tempat penting bagi dunia keuangan Amerika. Pada sore hari di tanggal 16 September 1920, sebuah bom meledak di depan kantor bank tersebut dan menewaskan 38 orang serta melukai 300 orang lainnya. Sesaat sebelum bom tersebut meledak, sepucuk surat dimasukkan ke kotak pos disudut jalan "Cedar Street" dan jalan "Broadway".

Misteri ini sampai sekarang yang belum terpecahkan. Sejak bom meledak, kuda dan kereta yang diparkir di jalan, di seberang gedung JP Morgan ditemukan dengan lima ratus pon besi cor dan seratus pon dinamit. Kuda dan kereta sudah hancur, terpental sampai berkeping-keping. Seseorang menemukan catatan di sudut Broadway dan Cedar Street, yang memperingatkan orang bahwa pembom tidak akan mentolerir siapapun. Surat tersebut menyampaikan keinginan penebar teror agar tapol dibebaskan atau lebih banyak kematian akan terjadi. Penebar teror anonim itu hanya mengenalkan dirinya sebagai Pejuang Anarki Amerika.



Secara asli, peringatan tersebut berbunyi: "Ingat, kita tidak akan mentoleransi lebih lama lagi. Bebaskan seluruh tahanan politik atau akan menjadi kematian bagi kalian semua. Tertanda Pejuang Anarki Amerika."

Setelah pemboman terjadi berbagai teori beredar tentang siapa dibalik pengeboman Wall Street dan apa motivasi mereka. Namun setelah kurun waktu 20 tahun dilakukan investigasi atas masalah tersebut, FBI menutup kasus tersebut tanpa pernah menemukan pelakunya.



Bom ditargetkan pada lembaga keuangan dan pekerja. Ini tidak seperti pengeboman lain yang terjadi pada saat-saat ketika pejabat pemerintah dan polisi menjadi sasaran. Koran-koran menyebutnya pemboman tersebut sebagai suatu tindakan perang. Namun sayang, hal tersebut tidak disebut sebagai terorisme.




referensi:
http://bagindaery.blogspot.com
http://id.wikipedia.org