Hanya seminggu sebelum sebelum peristiwa tragis 11 September 2001 yang membumi-hanguskan menara kembar World Trade Center di New York, trader ternama dan pendiri NeoWave Institute, Glenn Neely Bucks memprediksi bakal ada kejadian fundamental luar biasa yang memporak-porandakan pasar Amerika Serikat. Kurang jelas apakah prediksinya tersebut didasarkan pada teori gelombang Elliot atau bukan, yang jelas Glenn Neely Bucks adalah pakar analisa teori gelombang Elliot dan analis pasar yang reputasinya diakui dunia.
Glenn Neely mendirikan Elliot Wave Institute pada tahun 1983 yang kemudian diubah menjadi NeoWave Institute pada tahun 2000 untuk membedakan dari teori gelombang Elliot klasik yang menurutnya “terlalu subyektif, tersamar, tidak akurat dan cenderung monoton.” Teori NeoWave ciptaannya adalah pengembangan dari teori gelombang Elliot. Menurut para analis, teori NeoWave lebih mudah diterapkan dan lebih akurat dari teori gelombang Elliot klasik. Saat ini teori NeoWave banyak diterapkan untuk trading di S&P, bond, EUR/USD dan emas.
Pertama kali Glenn Nelly tertarik untuk trading di pasar komoditi pada tahun 1980 ketika ia bekerja di sebuah perusahaan minyak lepas pantai. Sebelum terjun di account live, ia telah banyak membaca buku-buku tentang trading, tetapi “tidak ada yang menarik dan membingungkan,” katanya. Ia kemudian membeli sebuah sistem untuk digunakan trading di pasar komoditi. “Saya membayar beberapa ribu dollar untuk sebuah metode dan strategi yang saya kira adalah sistem holy grail untuk trading. Tapi ternyata.... wah, hasilnya sungguh mengecewakan. Itu adalah pelajaran pertama buat saya. Berapapun uang yang Anda habiskan untuk membeli sebuah sistem trading, tidak akan menjamin Anda akan sukses dalam trading.” jelasnya.
Untuk sementara ia berhenti trading di account live-nya, dan memulai segala sesuatunya dari awal. Kali ini ia lebih serius mempelajari semua aspek dalam trading. “Selama kurang lebih setahun saya pelajari semua bahan yang saya dapatkan, apa saja. Tidak semudah yang saya perkirakan, tetapi ternyata juga tidak membingungkan. Ketika sampai pada teori gelombang Elliot, saya jadi ingin menggali lebih jauh, kenapa itu bisa terjadi? Naik turunnya bentuk gelombang itu... saya kira ada yang kurang, atau tepatnya ada rantai yang putus. Coba Anda perhatikan gelombangnya, ada banyak cara untuk menafsirkan. Ini tentu tidak obyektif. Saya telah menghabiskan banyak waktu untuk membuatnya obyektif, tentu saja dengan menambahkan beberapa teknik tertentu.” jelas Glenn Neely yang juga menulis buku ‘Mastering Elliot Wave’, menerbitkan bulletin WaveWatch Newsletter sejak tahun 1987 dan pernah masuk dalam jajaran All Star Trader di Futures Magazines pada tahun 1993 itu.
“Bentuk pola pergerakan harga (pattern) mesti dibaca dengan kaidah tertentu. Anda tahu teori Fibonacci? Nah, dihubungkan dengan teori vektor dalam ilmu fisika dan teori logika, Anda bisa menentukan level-level kunci harga dengan kriteria tertentu. Harga sekarang terjadi karena pergerakan masa lalu. Jangan terpengaruh oleh time frame trading, gunakan time frame dimana Anda bisa melihat pola harga dengan sangat jelas. Biarkan pasar menentukan time frame trading yang layak Anda gunakan.” kata Glenn Neely yang pernah mempelopori konsultasi trading secara real-time lewat telepon dan pernah muncul di CNN’s Business Show sebagai trader termuda itu.
Selama lebih dari 10 tahun NeoWave Institute telah memperoleh penghargaan dari Timer Digest sebagai top ten S&P timer sehubungan dengan akurasi prediksi sistem tradingnya terhadap pergerakan harga S&P. Selain itu juga penghargaan top 5 gold timer (untuk pasar komoditi emas) dan top 5 bond timer (untuk pasar bond). Jika Anda tertarik pada teori NeoWave dan ingin tahu lebih lanjut, bisa langsung melihat website-nya di neowave.com.
Untuk para trader pemula, Glenn Neely menganjurkan agar memperhatikan faktor emosi dalam trading. “Memang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk bisa trading dengan tanpa melibatkan emosi. Anda tidak akan bisa mempelajari karakteristik pasar dengan penuh emosi. Bagi saya, yang paling utama adalah memahami perilaku pasar dengan benar dan mendalam, serta mengetahui dengan pasti besarnya resiko.” katanya.
Sumber : News For The Financial World