Salah satu filosofi yang mampu mempengaruhi di dalam pikiran saya dalam berinvestasi datang dari petuah sang investor legendaris yakni “Warren Buffet“. Dimana beliau pernah mengatakan, “Be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful”.
Dengan berpikir secara berulang-ulang, mungkin petuah tersebut terdengar seperti beberapa orang tua yang berusaha untuk menjadi filosofi besar dengan mengatakan sesuatu yang tidak memiliki arti nyata. Namun dibalik kalimat tersebut, sebenarnya mampu menjadi sebuah teori dasar mengenai berinvestasi yang memiliki arti secara mendalam.
Dan saya pun segera menyadari bahwa pernyataan ini lebih mendalam dari apa yang telah banyak manusia pahami. Dan menurut pandangan saya, apa yang dilontarkan Warren Buffet sangat berhubungan dekat dengan pernyataan yang ditulis oleh Sun Tzu, dalam bukunya yang berjudul The Art of War.
Dimana pada umumnya, ketika market sedang mengalami tahun, bulan ataupun minggu yang sedang bergejolak secara hebat, banyak para trader maupun investor amatir menjadi serakah dan terpikat oleh keuntungan besar semata. Sehingga mereka sampai pada kesimpulan, bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk memulai berinvestasi. Dan mereka mulai serakah…
Mungkin ini menjadi suatu teori dasar trading. Seperti layaknya hukum ekonomi, harus ada suplai dan demand yang seimbang dimana akan tercapai harga yang harmonis. Begitu juga dengan market yang memiliki keseimbangan tersendiri, setiap Buy yang dilakukan harus ada Sell yang dilakukan.
Apabila semuanya melakukan Buy, lalu siapa yang harus melakukan Sell ?
Ketika seluruh dunia berfikir ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan open posisi buy, maka bank-bank besar dan fund manager dengan dana tidak terbatas mulai mundur. Dengan begitu mereka menunggu sampai ketika para pemula mulai menyerang.
Tentunya akan lebih mudah untuk menghancurkan musuh ketika mereka sudah berada di teritory anda atau ketika mereka mulai serakah (kurang waspada). Apa yang telah saya pahami, kita hanyalah seorang little investor dengan dana terbatas. Namun musuh kita adalah para bankir besar, layaknya ikan paus diantara ikan teri.
Kebanyakan para investor tidak memahami siklus pasar dan ekonomi, apalagi P/E rasio, melainkan market memiliki jutaan investor. Mereka tidak sadar telah jatuh kedalam perangkap. Ketika mereka menyadarinya, sudah terlambat. Dan merekapun mengalami loss yang besar, namun tetap mengerti apa sebabnya.
Ketika harga sudah mulai turun, para investor pemula mulai menutup posisinya. Mereka takut (fearful) bahwa mereka akan mengalami kerugian lebih banyak bila tidak menutup posisinya. Harga pun bergerak turun dengan cepat. Inilah saat yang tepat bagi bank-bank besar dan para fund manager untuk masuk.
Bank-bank besar dan fund manager mengikuti strategi Sun Tzu dan mulai menyerang. Dimana mereka mendapatkan kesempatan untuk melakukan Buy kembali pada harga rendah setelah sebelumnya melakukan Sell ketika market berada di harga puncak.
Percaya atau tidak, hal ini selalu terjadi disetiap saat. Inilah sebabnya kita membutuhkan ilmu berinvestasi, yang tentunya tidak melupakan teori dasar berinvestasi. Para “big boys” ini menggunakan kekuatannya di media massa untuk membuat isu, rumor dan berita yang mempengaruhi sentimen pasar.
Market memberikan kita banyak peluang dalam meraih profit yang tidak terbatas. Namun tentunya kesempatan ini hanya akan diberikan bagi mereka yang benar-benar telah memahaminya.
Sumber : seputarforex.com